Pengakuan

Aku tak menuntut banyak. Aku juga tak pernah meminta apapun diluar sewajarnya. Minta ditemenin nonton, minta ditemenin makan, ditemenin nongkrong, bukan hal yang diluar wajar kan? Toh kita menikmatinya bareng. Kau tau kenapa aku berani mengajakmu melakukan hal-hal itu berdua denganmu tanpa mengajak teman-teman kita? Karna aku tau kau tertarik padaku. Aku tak ingin rasa sukamu menjadi alasan untuk kikuk di pertemanan kita yg udah 1abad ini. Aku yang tak jaim sama sekali, aku yang slengean, aku yang tak tau malu, ingin meladeni rasamu itu. Tak akan ada curiga apa-apa dari teman-teman kita jika aku dan kau jalan berduaan. Mereka tahu aku bukan tipe yang akan tertarik padamu. Kau selamat kawan.

Parahnya, sepertinya semuanya berubah. Di dadaku timbul rasa seperti yang kau rasakan. Aku mulai ketergantungan padamu. Sehari tak makan berdua denganmu, aku rasanya kacau. Aku tahu kau masih punya rasa yang sama. Tapi kenapa kau tak punya mental secuil pun? Kau juga udah melihat perubahan padamu. Kau bukan lagi sekedar teman bagiku. Masakan kau tak menyadari nya? Mungkin bagi beberapa orang tak perlu label untuk relationship mereka. Selama mereka saling menyadari bahwa mereka punya rasa yang sama satu sama lain. Aku paham. Tapi aku bukan mereka. Haruskah aku membuat pengakuan?

Comments

Popular posts from this blog

Contoh Jaringan Kerja

Pengalengan Maret 2022

Metode Jalur Kritis