Posts

Showing posts from August, 2016

SaveLaguAnak

Image
Hampir seharian saya hanya berada di kamar tanpa keluar. Mungkin hanya 10% dari 100%waktu yang saya punya untuk mengerjakan skripsi. Loh..sisanya 90% kemana ? internetan brohh…mumpung ada internet yang bisa di bajak. Ini bukan kos saya, kalau di kos saya gak ada wifi. Jadi mumpung ada yang gratis dan ini seriusan kita bajak. Haha. Sayangnya kalo ngebajak pake laptop mesti gak bisa, Cuma bisanya pake HP. Tapi tak apa, udah lebih dari cukup. Salah satu media sosia yang wajib dibuka kalau ada internet ialah ‘youtube’. Mulai dari tayangan korea hingga hal-hal gak penting bisa diakses. Tapi kalau saya sendiri, sukanya nonton variety show korea, lagu-lagu kesukaan, dan chanel youtube lainnya yang isinya bikin stress ilang. Banyak lah channel youtube yang menarik, apalagi sekarang ini para youtubers yang isi youtubenya lucu-lucu. Cukup menghiburlah pokoknya. Oh ia, ditambah vlog artis-artis. Taukan ? vlog yang isinya berupa kegiatan atau curhatan.  Nah, tanpa sengaja saya ngel

LGBT

Aku rasa, siapapun pembaca tulisan ini tidak akan asing dengan judul di atas. LGBT. Aku gak akan menjelaskan panjang lebar mengenai LGBT. Kepanjangannya juga aku rasa gak perlu lagi. Lalu, apa yang ingin aku bahas pada tulisan ini ? gak terlalu banyak hal dan mungkin gak terlalu penting juga. Hanya saja, semalam ada sebuah komunitas yang tanpa sengaja aku terlibat di dalamnya dan topic pembicaraan pada komunitas tersebut ialah mengkaji mengenai bagaima kita menyikapi LGBT ini. Satu hal penting, bahwa komunitas ini bukan komunitas LGBT. Tapi komunitas baek-baek. Sebenarnya semalam, aku tidak terlalu mencerna dan mengikuti penjelasan/pembelajaran mengenai topic yang sedang di bahas, yaitu mengenai LGBT. Tapi pastinya, pada pembicaraan semalam mengkaji mengenai bagaimana kita meyikapinya. Apakah kita harus pro atau kontra. Mungkin hampir dari kita semua, khususnya orang-orang normal tanpa berpikir jauh jawaban yang sangat-sangat pasti dalam menyikapi LGBT adalah ‘kontra’. Alasan

Sisi…bermimpilah !

Image
Tapi ..siapa yang tau mengenai waktu itu ? Orang-orang bilang “bermimpilah !!” “bermimpilah sesukamu, akan ada waktunya mimpi itu jadi kenyataan” Tak hanya dua tiga orang berkata demikian, mungkin puluhan atau ribuan. Mereka yang  berkata demikian telah membuktikan kalau mimpi itu “manjur” dan pasti akan jadi kenyataan. Gbr dari gugel. Apa aku harus bermimpi ? dari sekarang ? bagaimana kalau keadaannya tidak sama dengan apa yang mereka alami ? apakah ada jaminan mimpiku akan jadi nyata ? bahkan, mereka juga seenaknya bilang “walau kau memimpikan hal gila sekalipun, itu akan terwujud. Akan terwujud pada waktunya”. Apakah mimpi merupakan satu dari banyak mantra ? dengan gampangnya aku bermimpi, lalu satu hari akan terwujud ? apalagi tidak ada mimpi yang salah. Bebas bermimpi apapun. Hari ini kuhabiskan waktuku seharian menulis list mimpi yang akan kuimpikan di buku yang kemaren di hadiahkan om padaku. Ada banyak list yang udah aku tulis. Tapi kalau hanya

Standar Hidup (yg gila)

Image
Hari-hari ini sangat melelahkan. Dilelahkan oleh segala hal. Aku berkata seperti ini, ‘dilelahkan oleh segala hal’ kedengarannya jadi seperti keluhan bukan ?? apa aku sedang mengeluh ? apa aku suka mengeluh ? mungkin kalian-kalian akan bilang,” kau harusnya bersyukur”, “jangan terlalu mengeluh, sebelum yang ada sekarang lenyap karena terlalu dikeluhkan”, Benar. Kalian benar, harusnya aku lebih bersyukur. Tapi coba kalian lihat hidup yang sekarang. Benar-benar melelahkan. Standar hidup sudah sangat tinggi. Sebelumnya aku tak pernah memikirkan standar hidup itu, tapi kenapa sekarang orang-orang berlomba membuat standat hidup itu lebih tinggi-lebih tinggi-dan lebih tinggi lagi ? hal yang sangat tidak perlu menjadi kebutuhan pokok, hal-hal standar diganti dengan yang wah. Dari bayi hingga lansia tak ada yang ingin ketinggalan. Sebenernya aku tak ingin terlibat dalam hal ini. Tapi… Lihat saja, bayi perempuan yang baru melek sudah “harus” dipakaikan bando. Hey, apa rambut bayi b

Pengumbar-lah, Serakah-lah, ...

Aku rasa memang sudah tabiat kami manusia menjadi serakah, menjadi suka mengumbar. Hal ini alamiah, tanpa diajarkanpun kami akan mahir jika sudah waktunya. Sayangnya sekarang ini, justru tabiat-tabiat aneh ini tidak hanya diajarkan, tapi ditularkan sejak dari bayi. (umbar-bar-bar-bar) Bukan hanya selebritis lagi yang senang tampil di depan public. Semua orang, berusaha mengenalkan dirinya pada dunia. Popularitas/ketenaran menjadi kepuasan tersendiri. Suka mengumbar. Semua hal di umbar, jika tak memiliki hal positif, hal negative pun di umbar selama itu membuat diri mereka dilirik banyak orang. Social media begitu menjamur. Hampir tiap orang memiliki minimal 3 akun social media dan semuanya aktif. Isinya apa ? semua hampir sama. Foto yang menunjukkan kecantikan/kegantengan. Aku rasa social media tersebut tidak lagi hanya sebagai penyimpan kenangan (layaknya album foto), tapi untuk pamer berharap orang lain akan menyukaimu. Karena sekarang ini, sangat jelas orang-orang terlalu