Posts

Showing posts from 2015

Komunikasi Untuk Bertahan .

Sekitar beberapa tahun lalu, saat saya menjadi mahasiswa baru di salah satu universitas saya dipertemukan dengan banyak orang asing. Tidak hanya banyak, bagi saya semuanya orang asing. Karena memang benar, saya tidak mengenal satupun diantara mereka. apalagi saat itu, saya belum memiliki satu kenalan pun di kota ini. Sering kali saya berfikir, saya mengambil keputusan yang salah untuk bersekolah di sini. Di tempat dimana saya seperti orang hilang, sebatang kara, dan tidak memiliki kemampuan apa-apa untuk melarikan diri dari sebuah tempat yang benar-benar mengerikan. Tapi jika dipikir-pikir, sebenarnya mereka bukanlah orang asing. Melainkan sayalah yang menjadi orang asing. Ia, saya berasal dari seberang pulau datang ke sini untuk sekolah. Saya menemui orang-orang disini yang notabene adalah penduduk asli sini. Walaupun bukan semua penduduk sini, paling tidak selebihnya ya masih di sekitaran sini. Budaya, bahasa, gaya hidup tidak banyak perbedaan bagi mereka. Nah, saya dari luar pu

Pertelevisian Negeri Kita

Sudah beberapa hari saya tidak menonton televisi. Karena akhir-akhir ini saya malas menonton TV. Saya sudah pernah bilang sebelumnya, kalau hobby saya sebenarnya menonton. Tapi untuk TV nasional   kita, saya hanya menonton beberapa program yang menurut saya bagus. Kemaren sore saya menonton TV dan mencari program yang enak untuk ditonton. Lalu disalah satu stasiun TV saya melihat Viki prasetio. Saya rasa, orang yang hobby menonton TV nasional khususnya beberapa acara akan tahu siapa sosok pria ini. Begitu saya melihatnya, saya langsung ganti chanel untuk mencari program yang lebih baik. Saya tidak habis fikir kenapa dia bisa menghiasi layar kaca dengan peran seperti itu (sebenarnya masih banyak orang-orang di layar TV yang tidak seharusnya mereka ditempatkan disana. Hanya ‘merusak’). Kita tahu, setiap entertainer memiliki peran tersendiri yang harus dilakoni di depan kamera. Tidak semua peran yang mereka lakoni sama dengan karakter mereka sebenarnya. Tapi untuk pria yang s

Melamar Sebagai Penyiar

Kira-kira seminggu lalu, saya mengirimkan lamaran ke satu stasiun radio di kota ini. Stasiun radio tersebut membutuhkan pekerja sebagai penyiar. Sebelumnya, info mengenai lowongan ini saya dapat dari twitter. Di sana, syarat untuk melamar hanya mengirimkan cv, surat lamaran, dan contoh suara. Saya merasa tertarik akan lowongan itu. karena saya merasa tertarik, lalu saya mengirimkan lamaran ke radio tersebut lewat email. Hanya selang beberapa hari setelah surat lamaran tersebut saya kirim, saya mendapat telpon dari nomor asing. Saat saya mengangkat telepon, ternyata panggilan tersebut dari kantor radio. Saya merasa sedikit senang. Saya berpikir “wah, mereka menguhubungi saya, apakah mereka tertarik dengan jenis suara yang saya?”   Pada perbincangan tersebut, saya disuruh datang ke kantor utuk test tiga hari kedepan.  Di hari H saya pun berangkat, dengan sedikit grogi, karena saya tidak tahu apa-apa. Kira kira apa yang akan saya lakukan disana. Saya berfikir, apakah mereka aka

Janji Busuk

Sebenarnya saya tidak ingin menuliskan hal ini. Tapi ini salah satu keresahan saya yang saya rasa saya susah untuk menceritakannya kepada orang lain. Jadi saya memilih untuk menuliskannya saja. Saya berharap agar tulisan saya ini tidak dibaca oleh orang yang bersangkutan. Takutnya mereka tersinggung (tapi kalaupun mereka membacanya, mungkin mereka gak ngeh , kalau ini tentang mereka). Tapi sepertinya sih, mereka tidak akan membacanya karena aku rasa mereka tidak tahu kalau saya suka nge-blog. Saya punya beberapa teman yang pernah nge-PHP-in saya. Ntar dulu, sebenarnya PHP itu apa sih ? kalau kata-kata orang sih, singkatan dari Pemberi Haparan Palsu. Kalau dari sudut pandang saya sendiri, si tukang PHP adalah seseorang yang menjanjikan atau mengiming-imingi sesuatu lalu sengaja/tidak sengaja untuk  tidak menepatinya. Secara kasar sih, saya bisa bilang mereka yang suka nge-PHP-in adalah seorang penghianat. Terlalu kasar ? tapi ini tanggapan saya. Bebas dong ber-opini zaman sekaran

Aku rasa, aku udah gak baper lagi.

Ingatkan lelaki yang aku ceritakan sebelumnya. Lelaki yang aku temuai di satu organisasi. Lelaki yang baik, ramah, dan karena sesuatu hal aku jadi baper padanya. Terakhir aku bertemu dengannya beberapa hari yang lalu. aku melihat suatu hal yang berbeda darinya. Dia tidak seperti biasanya. Kita tidak banyak ngobrol. Dan benar, dia memang memiliki kepribadian baik kepada semua orang. Paling tidak, aku lega. Kemaren-kemaren aku sempat kepoin semua tentangnya untuk mencari tahu apakah dia punya pacar, yang dimana jika dia punya pacar mungkin itu bisa jadi alasan bagiku untuk tidak terlalu menoleh padanya lagi. Aku belum menemukan hasilnya. Tapi setidaknya, pertemuan kami terakhir aku melihat kerramahannya kepada seemua orang, khususnya perempuan dan sikapnya juga sepertinya berbeda padaku. Sedikit flat, tidak seramah biasanya. Ok, aku Cuma mau bilang makasih. Setidaknya aku tidak lagi merasa baper padanya karena udah ada alasan untuk gak baper. Berarti kedepannya bisa berjalan no

Semoga Baper ini Cepat Berakhir

Gak terasa, udah ± setahun aku mengenalnya. Kami dipertemukan pada sebuah komunitas. Pada awal-awal aku bergabung pada komunitas tersebut, aku merasa sangat canggung pada anak-anak yang sudah lebih dulu bergabung dan sangat sungkan pada para senior. Aku gak banyak bicara. Aku hanya akan datang jika itu sangat penting dan melibatkan diriku sendiri. Aku juga gak pernah gabung jika itu hanya kegiatan senang-senang. Pada saat aku berada diantara mereka, aku hanya memerhatikan apa yang sedang dibicarakan. Hanya sebatas mengumbar senyum kepada semua orang jika ketepatan kami saling melempar pandang. Pada semua anggota komunitas tersebut benar-benar masih terasa canggung kecuali pada beberapa orang. Dia salah satunya. Terhadapnya aku gak begitu canggung. Seingatku, dari awal aku bergabung dia tampak begitu baik dan ramah. Aku rasa kami lumayan banyak mengobrol dibanding dengan yang lain. Sebenarnya, aku juga gak seaktif angota lain di komunitas ini. Hanya saja, saat aku ikut bergabung

Apakah jalanan hanya untuk pengendara ?

Apakah jalanan disini memang sengaja di desain hanya untuk kendaraan ? saya adalah pejalan kaki ulung, kemana mana jalan kaki dan kalau perjalanannya jauh saya akan naik kendaraan umum. Saya perhatikan banyak sekali jalanan yang tidak dilengkapi dengan trotoar. Kalaupun ada trotoar,jarang sekali trotoar tersebut berfungsi sebagaimana harusnya yaitu sebagai wadah bagi pejalan kaki agar safety. Tapi kenyataannya tidak. Trotoarnya sudah beralih fungsi. Bisa saja digunakan sebagai lapak jualan pedangan kaki lima, kadang menjadi tempat parkir. Dan sering sekali toko-toko yang letakknya dipinggir jalan dan parkirannya tidak memadai. Mau tidak mau, pelanggannya harus memarkirkan kendaraannya hingga ke bibir jalan. Saya pernah menonton film luar, dimana pada film tersebut ada seseorang yang memarkirkan kendaraanya secara sembarang, saya rasa itu di pinggir jalan atau disekitaran trotoar. Saat itu juga dia harus bayar denda karena parkir sembarangan. Saya tidak tahu pasti ini adalah peratu

Falling love with stranger

Image
Pagi itu aku harus berangkat bekerja. Aku sedikit terburu-buru karena aku bangun sedikit kesiangan. Aku sudah stel alarm di jam 05.00 wib tapi aku malah bangun jam 06.05. mungkin karena semalaman aku nonton film dan tidurnya jam 1.00 pagi. Sebenarnya mataku masih ngantuk dan masih pengen tidur. Tapi kalau aku gak berangkat kerja, aku akan diomeli habis-habisan sama bosku dan gajiku tentunya akan dipotong. Aku langsung mandi dan siap-siap. Aku gak sarapan, aku hanya mengambil satu susu kotak berisi 250 ml dan aku masukin ke tas. Mungkin begitu sampai di office, aku bisa minum ini untuk mengganjal perut sementara. Aku ke garasi dan melihat ban motorku kemps. Oh my God, bagaimana mungkin ? apa yang salah dengan motor ini ? aku rasa kemaren sore masih baik-baik saja saat aku beli makan malam. Aku gak punya banyak waktu untuk menebak-nebak penyebab ban motorku kempes. Aku langsung berjalan menuju halte yang tidak terlalu jauh dari kosku. Hanya butuh waktu 10 menit. Tapi dalam waktu kep

Untuk Jadi Imigran Saja, Harus Lulus Persyaratan. (Belgia)

Setelah beberapa lama saya fakum sebagai part timer, kemarin saya kembali bekerja lagi. Karena di hari weekend, jadi karyawan tidak ada yang kerja. jadi hanya sendiri dengan bos bule yang sebelumnya pernah saya ceritakan lewat tulisan saya sebelumnya. Jangan berpikiran macam-macam dulu. Karena selama bekerja, anak bos saya ada di office dan rumah dengan office hanya dipisahkan dengan dinding. Disela-sela bekerja, saya bertanya pada bos saya. “Mr, kenapa milih tinggal di Indonesia ? kenapa tidak di Belgia saja?” saya memang ingin sekali merasakan bagaimana rasanya tinggal di luar negeri, jadi saya sangat penasaran bagaimana sih kehidupan di luar negeri dan apa yang membedakan dengan kita di sini. Lalu jawaban Mr tersebut, “saya bosan hidup disana”. Saya semakin penasaran. Kok bisa bosan ? bukankah hidup di luar negeri itu pasti mengenakkan. Begitu benak saya yang benar-benar suatu saat ingin tinggal di luar negeri. “Di sana terlalu banyak peraturan. Semua harus atas izin” sambungnya.

Waktu itu, jadi a freelancer

Beberapa waktu lalu, saya sempat bekerja sebagai freelancer di sebuah company kecil. Mungkin kalau company ditranslate ke bahasa Indonesia menjadi perusahaan. Yang namanya perusahaan, walaupun kecil dalam bayangan kita pasti yang namanya perusahaan sudah lumayan wah. Tapi ini benar-benar kecil. Bahkan sangkin kecilnya, officenya hanya berkisar 3x3m lebih kurangnya. Pegawai yang bekerja di office setiap harinya hanya 3 orang ditambah ownernya 1 orang. Jadi total hanya 4 orang yang bekerja setiap harinya dalam 1 office. Saat saya masih menjadi frelencer disana, ya mentok-mentoknya ditambah saya menjadi 5 orang. Owner company ini adalah orang asing dari Belgia, tapi dia sudah stay di Indonesia cukup lama. Dia mendirikan company ini sejak ia menikah dengan istrinya. Mereka mempunyai 2 orang anak yang sudah cukup besar. Anak pertama sudah kelas 1 SD. Jadi sudah cukup lama juga company ini berdiri. Selama saya menjadi freelancer disana, semua pekerjaan dikirim dari luar negeri lalu

Tidak Boleh Telat !

Image
Tadi siang saya berangkat kuliah pukul 10.50 karena jadwal kuliah saya untuk hari ini pukul 11.00. biasanya saya berjalan kaki dari kos ke kampus sekitar 7-10 menit lamanya. Dosen yang mengajar matakuliah biasanya ini tidak akan menolerir mahasiswa yang telat bak semenitpun, makanya saya berangkat lebih awal agar nantinya tidak telat. Terlebih lagi seharusnya hari ini jadwal untuk UTS. Dan ending dari hari ini, UTS tidak jadi karena dosennya tidak datang dan tidak ada kabar sama sekali. Saya pribadi harus merasa apa ? senang karena tidak jadi ujian atau sebaliknya malah merasa sedih karena di PHP ? Kedua-duanya ! Menurut saya, ada satu hal yang sangat perlu dikoreksi dari bapak dosen ini. Yaitu masalah waktu. Saya sudah tiga semester berturut-turut ikut kelas dia. Harusnya sih cukup dua semester, tapi satu dari dua matakuliah yang dibawakan olehnya saya dapat nilai E dan harus diulang. Pengennya sih, saya milih dosen lain tapi peraturan kampus tidak mengizinkan memilih kelas sem

Jadilah Cerdas Dibidang Masing-masing

Image
Saya sangat suka menonton. Menonton film, acara variety dan sebagainya. Bahkan beberapa kali saya dan teman saya sengaja ke warnet untuk mengopy serial/film yang ingin kami tonton. Beberapa saat yang lalu, saat kami mencari-cari serial yang akan kami copy, saya melihat folder yang berjudul Oshin. Beberapa kali ibu saya menceritakan mengenai film oshin zaman dulu. Tapi saya tidak tahu terlalu banyak. Yang pasti dimasa dulu kata ibu saya, serial oshin adalah serial Jepang yang sangat populer sampai-sampai teman ibu saya memberikan nama oshin kepada putrinya. Karena saya begitu penasaran, saya copy film ini yang ternyata di rilis pada tahun 2013 silam. Saya benar-benar jatuh cinta pada film oshin ini. Banyak air mata yang saya keluarkan selama menonton film ini. Saya juga search di internet mengenai cerita oshin ini. Serial oshin zaman dulu menceritakan hingga oshin dewasa, tapi di film yang saya tonton hanya ada oshin kecil tetapi tetap ini merupakan cerita yang sangat bagus. Saya b

Hidup Green Untuk Orang Banyak

Image
Beberapa hari yang lalu, saya ke perpustakaan pusat dan menghabiskan waktu seharian di perpustakaan dengan membaca-baca buku. Memang hari itu kuliah saya diliburkan, karena dosen yang berkaitan sedang berada di luar negeri. Saya juga malas berdiam diri di kos karena teman-teman kos saya juga sedang berada diluar kos. saat hendak pulang, saya mencari beberapa buku untuk dipinjam dan akan saya baca di kos, kalau tidak malas pastinya. Saya berniat meminjam buku pondasi dan novel. Saya langsung menuju rak buku tempat buku yang saya inginkan. Tetapi saat mengambil buku pondasi, saya melihat satu buku yang berjudul “Green Architecture Pengantar Pemahaman Arsitektur Hijau di Indonesia” saya langsung tertarik pada buku ini. Mungkin karena saya mahasiswa teknik sipil, jadi ada ketertarikan mengenai isi buku ini. Saya melihat ada dua jilid, tapi saya putuskan untuk mengambil jilid pertama. Saat saya membaca lembar pada buku ini yaitu bagian prolog saya sebagai mahasiswa teknik sipil benar-b

Memikirkan dan Ingin Bertemu Kalian

Image
Dia adalah orang pertama. Orang pertama yang aku sukai di luar lingkungan keluargaku. Dia benar-benar asing bagiku. Aku tidak tahu apapun tentang dirinya. Bahkan saat itu, namanya pun belum kuketahui. Kami belum pernah saling menyapa maupun saling melemparkan pandang. Tapi aku benar-benar menyukainya saat pandangan pertamaku. Ini hal aneh dalam hidupku. Menyukai orang asing dalam waktu sekejap. Awalnya aku hanya berpikir, mungkin ini adalah rasa suka sekilas karena dia memiliki perawakan bagus. Wanita manapun akan jatuh hati jika melihat seorang pria yang berperawakan bagus. Selanjutnya waktu dan kebiasaanlah yang bisa menjawabnya. Jika dia berprilaku santun, mungkin rasa suka itu semakin tumbuh. Ataupun jika tidak ada banyak kesempatan untuk bertemu, rasa suka itu akan hilang dengan sendirinya. Saat itu usiaku masih remaja. Sekitar 15 tahun, dan untuk pertama kalinya merasakan jatuh hati pada lawan jenis. Aku merasa senang bisa merasakan perasaan ini. Hari-hari berlalu, d