Posts

Showing posts from January, 2014

terlahir seperti ini

Aku menyadarinya. Aku dilahirkan menjadi seorang yang berwajah tampan. Setiap hari cermin dikamarkan membisikkan padaku kalau kian lama, wajahku kian mempesona. Kau lihat mereka ? gadis-gadis itu selalu ingin berada di dekatku. Mereka akan merasa hidupnya tak berarti tanpaku. Mungkin sebagian dari mereka menganggap aku sombong karena memiliki wajah tampan dan tak pernah menggubris mereka. * Aku terbiasa menuruti perintah ibuku. Bagiku ibu adalah Tuhan yang terlihat. Tak pernah sekalipun aku melawan pada ibu, tak pernah sekalipun aku berbohong pada ibu. Aku sangat sayang pada ibu. Kau lihatkan, setiap hari ibu mencium keningku. Itu berarti ia berharap padaku agar aku tumbuh menjadi lelaki dewasa. Setiap hari ibu tersenyum riang jika melihatku. Ibu seperti tak pernah memiliki beban jika ia bersamaku. Kurasa kau juga pernah mendengar ketika ibu bilang, kalau aku adalah surganya. Jadi tak mungkin ibu merasa hidup ini sangat berat kalau ia sedang bersamaku. Semua terasa indah. Kau tahu,

TRIP (kecil2an)

Image
Beberapa waktu lalu, aku dan temanku sekedar mencoba trip kecil-kecilan. Udah dua minggu kita bergelut dengan ujian. Khususnya diriku, setiap hari dirundung galau. Galau karna ujiannya berantakan. Sangat berantakan. Dan memang benar, setelah nilai ujianku keluar..gak jauh beda dari prediksiku. Semuanya berantakan. Jadwal remed udah menanti. Ini bikin semangat hidup makin jauh. Kenapa, karena aku harus ujian ulang. Jadi, untuk merefresh kita sepakat bikin trip kecil-kecilan. Cari inspirasi dulu sebelum remed. Hehe. Kita akhirnya berangkat ke kota apel alias kota Malang. Tapi, beneran deh, kita sama sekali gak makan apel. Kita Cuma ngeliat patung apel yang super gede. Trip perjalanan kita. Dari Jogja, naik bis yang namanya sumber kencono. Kita berangkat malam. Kita menghabiskan waktu selama 7jam perjalanan. Kita turun di Mojokerto waktu hari masih subuh. Jadi kita mampir dulu ke rumah teman kita yang satunya sebelum ke Kota Malang. Di Mojokerto, kita sempat jalan-jalan ke air ter

Setelah yang pertama

Image
Aku percayai itu. Kalau ada yang pertama, pasti ada yang kedua, ketiga, keempat, dan kesekian. Setahun yang lalu, aku bertemu dengan brantas di jawa timur. Aku menangis disisinya. Menangis sampai sangat terisak-isak. Waktu itu malam hari. Keadaan sepi. Di sebelahku ada temanku. Tapi ia tahu, saat itu suasana hatiku sedang tidak baik. Jadi ia biarkan aku menangis sampai aku merasa baikan. Kau juga tahu itu kan ? menangis tak akan menyelesaikan masalah, tapi setidaknya itu bisa memperbaiki suasana hatimu yang sedang buruk. Aku berpikir, brantas tak melihatku saat aku sedang menangis. Ia diam saja. Tak mengatakan apa-apa saat aku pakai badannya untuk menangis. Itu berarti ia tak tahu kalau malam itu aku berada disana. Mungkin ini yang pertama dan terakhir aku kesini. Dalam benakku demikian. Tak terfikir akan kembali lagi ke brantas. Setahun setelahnya, aku kembali. Ntahlah, aku yang rindu padanya atau dia yang selalu memanggil-manggilku untuk mencoba menunjukkan diri pada

n I was wrong

Image
Awalnya aku berfikir hidup itu hanya sekali. Yaitu when i was child. Saat aku masih kanak-kanak. Aku bisa merasakan hidup yang sebenarnya. Semua berjalan natural. Tak ada kepura-puraan. Aku tak banyak tahu masalah neko-neko. Aku benar-benar bisa menjalani hidup yang sebenarnya. Tertawa karena hal yang lucu dan menangis karena hal yang sedih. Semakin aku beranjak dewasa, semakin aku meninggalkan kehidupan itu. Dan kini aku mati. Bahkan sering sekali aku tak tahu apa yang kini sedang aku jalani, apa yang sedang terjadi padaku. Terlalu banyak 'permak' di hidup sekarang. Tak ada yang sesuai. Antara Sebenarnya dan yang terlihat. Terlalu pintar untuk mengemas. Tertawa, menagis, tersenyum, semua dilakukan hanya agar terlihat apik dari luar. Yang tahu makna itu semua hanya yang sedang mengalaminya. Benar, Hidup itu memang hanya sekali, thats when i was child. Kau tau, kemarin aku merasa hidup lagi. Apakah aku bangkit dari kematianku ? ntahlah. Sekarang, saat ini, aku mau bi

Kelaperan, akibat malas

Tadi pagi-pagi sekali, aku harus udah bangun. Padahal masih ngantuk sekali. Anak-anak kos belum ada yang bangun, tapi ya mau gak mau aku harus bangun. Alarm yang aku stel semalam udah mulai berisik dari jam 4 pagi. Tapi aku baru mulai bangun jam 5. Tau kenapa ? Hari ini aku ujian ulang alias remed. Diakibatkan malas belajar sebelumnya. Waktu ujian kemaren, aku gak bisa apa-apa. Jadi ,mau gak mau aku harus ikut remed. Biar aku bisa lulus. Tadi pagi, sehabis bangun aku buka-buka buku. Habis itu aku mandi, dan langsung capcus ke kampus. Tanpa sarapan pastinya. Sampai di kampus, aku liat ternyata lumayan banyak juga teman-teman yang ikut remed. Dan banyak juga yang tidak ikut remed. Saat ujian berlangsung, perutku terasa perih. Sakit, seperti dililit sesuatu. Gak tahu itu efek lapar ato apa. Habis itu aku pulang ke kos, dan semakin lama aku semakin sadar kalau penyebab perutku sakit karena kelaparan. Kan tadi pagi belum sarapan. Sampai di kos, nasi sih ada. Tapi gak ada lauk. Dik

Dosa Seorang Lelaki Dewasa

Hari ini gerimis turun lagi. Jam tangan hitam mewah dipergelangan kananku menunjukkan pukul lima lewat. Hampir jam 6. Sebentar lagi adzan magrib berkumandang. Itu berarti hampir semua aktifitas segera usai. Apapun profesi yang ditekuni. Jika kau pernah tinggal di daerah pedesaan, mungkin saat ini kau akan melihat para petani berbaris menapaki jalan setapak dari pinggiran sawah dengan pacul di pundak menuju rumah mereka. Satu dua mungkin saling bercakap membicarakan makan apa yang disediakan oleh istri tercinta di rumah. Atau membicarakan mengenai rencana esok hari mengenai lanjutan pekerjaan yang belum rampung ini hari. Para ibu yang hanya berperan sebagai ibu rumah tangga segera menyudahi anaknya yang lagi asik bermain dengan anak tetangga di halaman. Menyuruh mereka mandi, berganti pakaian, lalu persiapan makan malam.

HBD

Mungkin buat beberapa orang, hari ini adalah hari spesial bagi mereka, hari bersejarah yang gak akan mungkin untuk dilupa. Mungkin ini adalah hari jadi mereka di dunia, hari pernikahan, hari jadian, dan banyak lagi momen-momen yang dimulai pada tanggal hari ini. 11 Januari. Tanggal ini menjadi awal bagi mereka. Bagi kalian. Siapapun kalian yang sedang merayakan tanggal spesial pada hari ini, aku turut berdoa di dalamnya. Berdoa semoga tahun-tahun berikutnya, kalian masih bisa merayakan momen ini dengan penuh kebahagiaan. Khusus buat teman aku yang memang sedang merayakan hari jadinya pada tanggal ini. Hari pertama mereka berteman dengan bumi, hari pertama mereka berkenalan dengan alam, hari pertama mereka bertemu dengan kehidupan. Ini tanggal yang sangat spesial bagi mereka. tanggal dimana mereka mengawali semuanya. Hari ini juga jadi awal bagi mereka memulai hari dengan usia yang di awali dengan angka dua. Itu berarti secara usia tak terbilang muda lagi. Aku tahu kali

Berhati Monster

Aku adalah gadis yang berhati monster. Gadis bengis, gadis yang mementingkan keegoisannya. Gadis yang tak memikirkan kesusahan orang lain. bahkan kesusahan orangtua sendiri. Aku lupa, aku gak tahu kenapa aku bisa tumbuh menjadi gadis seperti sekarang ini. Sungguh tak bernurani. Tak tahu diri. Terkadang, aku membenci diri sendiri. Kenapa aku bisa seperti sekarang ini. Tidakkah aku memiliki sedikitpun hati yang lembut? Terlalu gampang melihat kesalahan orang lain. teralu gampang menyalahkan orang lain. apa ini karena aku terlalu menyayangi diri sendiri ? Gadis berhati monster, gadis berhati busuk. Itulah label yang cocok untukku. Aku bahkan sering berfikir untuk menyudahi semua cerita kehidupan di bumi ini. Tak ada yang bisa bersahabat baik denganku. Yaa..sebanyak-banyakknya manusia di bumi ini, tak satu pun yang menurutku cocok denganku. Baggaimana dengan keluarga. Dalam keluarga, ada ibu ayah juga adik-adik. Aku tahu itu. tapi nyatanya, mereka juga tak bisa

Kalian(kita)

Terkadang, melupakan juga salah satu jalan keluar. Melupakan juga terkadang bisa menjadi obat. Melupakan juga bisa menjadi keputusan terbaik. Banyak sekali alasan positif mengapa terkadang kita harus melupakan. Melupakan mantan alias move on, ini adalah obat paling manjur untuk bisa membuka hati bagi calon pasangan. Karena gak akan ada gunanya kau menjalani hubungan baru dengan hati yang belum utuh. Ya..hati belum utuh sepenuhnya, karena sekepingnya masih dibawa oleh dia. Orang yang sempat menjadi teman dekatmu. Mantan kekasih tepatnya. Melupakan hal-hal buruk yang pernah terjadi padamu dimasa lampau akan membuatmu semakin enteng untuk melangkahkan kaki. Kau tak akan selalu merasa bersalah pada diri sendiri. Tapi apapun itu, melupakan bukan berarti menghapus. Camkan ini. Sekuat apapun kau melupakannya, suatu waktu itu akan muncul secara tak kau ketahu. Pertemanan masa lalu kita. Aku rasa kau, kalian telah berusaha untuk melupakannya. Untuk melupakan semua yang p

Aku Wanita Tangguh

Baru saja. Sekian detik lalu. Dada ini serasa terbentum sesuatu. Sangat kasar, menyakitkan. Sampai aku merasa sesak. Susah bernapas. Bahkan aku hampir pingsan. Hati ini terasa sangat pilu. Sungguh menyedihkan. Walaupun aku tahu itu tak akan membunuhku. Aku melihat air mataku telah diujung kelopak. Tapi tak kuijinkan ia menunjukkan dirinya seutuhnya. Tak akan. Semua orang tahu, aku ini wanita tangguh. Tak gampang membiarkan setitikpun air mata lolos dari kelopak yang sangat indah itu. Biar. Biarkan saja apa kata mereka tentangku. Tak akan kurelakan berlian kesayanganku ini jatuh dan lenyap ditelan bumi hanya karena hal yang sangat sepele. Bahkan tak penting. Aku mulai goyah. Rasanya tak akan lama lagi. Tak sanggup lagi. Dadaku terasa penuh. Sedikit lagi, aku akan tumbang. Tapi ini tak boleh terjadi. Aku adalah wanita tangguh. Tak kubiarkan siapapun mengusikku.

Kalian .

Aku pikir kita udah saling lupa satu dengan yang lain dan aku rasa memang ia. 85 persen kita udah saling lupa. Dilupa-lupain, pura-pura lupa, ato memang udah lupa beneran. Kalau gak salah, awal kita saling kenal itu sekitar sekian tahun silamlah. Zaman baholak banget ya ?  Aku gak tahu, apa ini alasan kita untuk saling lupa. Tapi, apa masuk akal jika masalah waktu   dijadikan alasan untuk lupa? Tujuh setengah tahun. Emang ia, itu waktu yang cukup lama. Tapi aku rasa, orang tua kita yang sekarang sudah hampir keriput masih saja inget sama teman main mereka bahkan saat masih ingusan dulu sekalipun. Apa ini disebabkan dengan asupa gizi kita yang kurang memadai ya? Jadi cepat lupa. *tapi setahuku, kalian orang-orang yang terlahir untuk cerdas. Karena aku tahu kualitas kalian. Emang wajar sih kita melupakan hal-hal yang udah tertinggal dibelakang. Apalagi tertinggalnya sangat jauh. kita lagi focus menjalani masa kini dan sedang sibuk mempersiapkan masa depan. wek. S