Back to Twitter

Back to tweeter

Beberapa tahun terakhir perkembangan medsos luar biasa majunya, luar biasa canggihnya. Medsos zaman dulu juga udah keren lho di zamannya, seperti friendster, yahoo messenger, mIRC, Mig33,Mxit, barulah lahir facebook, twitter, path dan sederet medsos lainnya. Btw, medsos jadul yg pernah saya pakai cuma yahoo messenger.

Zaman sekarang, tau lah ya apa aja aplikasi yang lagi naik daun. Exactly ig alias instagram. Yup, kalau sekarang ini kamu belum juga punya aplikasinya, langsung aja deh cus di install trus liat betapa instagram itu luar biasa.
Saya termasuk salah satu orang yg telat untuk install aplikasi ini. Setelah beberapa lama pakai aplikasi ini, gak terlalu berfaedah sih menurut saya, ups..menurut saya lho.
Bagi banyak orang mungkin aplikasi ini sangat membantu untuk profesi mungkin, menyalurkan hobby, memberikan informasi, atau sekedar show off to the world, hhi. Tergantung pemakainya lah, sesuai kebutuhan.

Emang sih, fitur ini lebih ke tempat penyimpanan foto (mungkin sejenis album elektronik lah ya). And you know what? Semua foto yg di upload serba keren. Kalau kalian punya mental yang ciut, pasti yg ada rasa ngiri ngeliat orang bisa selalu se-happy postingan itu, se-luxury postingan itu, sedangkan anda, biasa-biasa aja selalu. Ckck

Sekitar 2bulan lalu, saat beli token listrik di Alfamart (sering2 belanja di alfamart ya, Alfamart adalah kantor saya bekerja,hhe), gk sengaja struk dan kode tokennya hilang, saya panik tapi masih sedikit calm. Soalnya beli 100rb, lumayan lho, anak kost. Setau saya, sampe sekarang masih tweeter yg updatenya tercepat dibanding medsos lain. Saya coba deh tweet ke akun PLN, dan benar responnya cepat. Lain waktu, paketan saya yang kelamaan sampai, melalui tweeter saya bisa hubungi lembaga terkait (bahasanya, hhe). dan tuinggg, saya jadi mikir, wah tweeter kok asik ya, mulai deh saya sering-sering buka tweeter dan nemu beberapa hal yang menarik.

Apalagi pas malam minggu, atas nama akun @shitlicious suka buka lapak. Lho, bener,,dia buka lapak biro jodoh. Haha. Awalnya saya bingung dan mulai mantau, ini maksudnya apa-apaan? Dan saya dapati ini bener-bener hiburan. Followernya pada aktive dan kocak menanggapi tweet si empunya lapak. Asli kocak. Hahah

Nih contohnya nya, beliau (ehm, daripada do'i) itu juga care sama pengikutnya (daripada pemuja nya, ck), dia gak segan2 ngasih apresiasi pada luwak peliharaan nya (seriusannnn, followernya itu luwak lho. Kalo bingung, cus follow dah. Ops, aku luwak? Gk lah, hhi)






Ada juga akun @handokojung yang suka ngetweet dengan bahan lelucon, si akun ini juga followernya gk kalah kocak. Bayangin, setiap ada tweet, saya bisa ngakak baca replyan dari followernya dia.
Si kokoh ini, tweetnya penuh dengan ke-absurd-an yg lucu. Dan follower juga gk kalah absurd. Nih, secuil contoh, pas kemaren demam dilan&milea.




Bahkan akun @sumargodenny (ia yang artis itu lho) beberapa kali balas replyan saya dari tweetnya dia. Makin deh saya jatuh cinta sama twitter. Eakk
Detail obrolan kami gk penting lah ya,  intinya artis ini bales/retweet cuitan aku. Semoga sih bukan asistennya yg ngembaliin Twitter nya. Haha



Dan banyak lagi akun-akun yg positif, entah itu artis, politikus, orang-orang pemerintahan, blogger, atau netizen biasa yg bisa menebarkan informasi positif.

Anak twitter itu beda kayak anak fb, apalagi anak instagram. Anak tweeter lebih ke mesakke dibanding ke gorgerous. Di tweeter gak malu ngetweet seadanya, saling komen-komen padahal belum tentu akun itu real, tapi bisa saling enjoy. Kalau pun foto profil pake muka boyband korea, dan nge tweet pake bahasa indonesia, amann, gk bakal dibully. Haha

Tapi gak menutupi tetap ada tweetwar. But worthy lah menurut saya. So, im back to tweeter dan mulai lagi belajar nulis/ngetweet dengan jumlah kata yg terbatas tapi ada maknanya. Untuk hiburan, saya saranin ke tweeter aja daripada instagram (gk maksa lho, saya juga masih pakai ig walau gk ada post dan followernya, haha). Pastikan follow akun-akun positif, pasti dapat banyak info dan pembaharuannya itu masih lebih cepet di banding akun mendsos lain.

Hidup twitwar, eh twiter


Comments

Popular posts from this blog

Contoh Jaringan Kerja

Pengalengan Maret 2022

Metode Jalur Kritis