Posts

Showing posts from December, 2015

Komunikasi Untuk Bertahan .

Sekitar beberapa tahun lalu, saat saya menjadi mahasiswa baru di salah satu universitas saya dipertemukan dengan banyak orang asing. Tidak hanya banyak, bagi saya semuanya orang asing. Karena memang benar, saya tidak mengenal satupun diantara mereka. apalagi saat itu, saya belum memiliki satu kenalan pun di kota ini. Sering kali saya berfikir, saya mengambil keputusan yang salah untuk bersekolah di sini. Di tempat dimana saya seperti orang hilang, sebatang kara, dan tidak memiliki kemampuan apa-apa untuk melarikan diri dari sebuah tempat yang benar-benar mengerikan. Tapi jika dipikir-pikir, sebenarnya mereka bukanlah orang asing. Melainkan sayalah yang menjadi orang asing. Ia, saya berasal dari seberang pulau datang ke sini untuk sekolah. Saya menemui orang-orang disini yang notabene adalah penduduk asli sini. Walaupun bukan semua penduduk sini, paling tidak selebihnya ya masih di sekitaran sini. Budaya, bahasa, gaya hidup tidak banyak perbedaan bagi mereka. Nah, saya dari luar pu

Pertelevisian Negeri Kita

Sudah beberapa hari saya tidak menonton televisi. Karena akhir-akhir ini saya malas menonton TV. Saya sudah pernah bilang sebelumnya, kalau hobby saya sebenarnya menonton. Tapi untuk TV nasional   kita, saya hanya menonton beberapa program yang menurut saya bagus. Kemaren sore saya menonton TV dan mencari program yang enak untuk ditonton. Lalu disalah satu stasiun TV saya melihat Viki prasetio. Saya rasa, orang yang hobby menonton TV nasional khususnya beberapa acara akan tahu siapa sosok pria ini. Begitu saya melihatnya, saya langsung ganti chanel untuk mencari program yang lebih baik. Saya tidak habis fikir kenapa dia bisa menghiasi layar kaca dengan peran seperti itu (sebenarnya masih banyak orang-orang di layar TV yang tidak seharusnya mereka ditempatkan disana. Hanya ‘merusak’). Kita tahu, setiap entertainer memiliki peran tersendiri yang harus dilakoni di depan kamera. Tidak semua peran yang mereka lakoni sama dengan karakter mereka sebenarnya. Tapi untuk pria yang s

Melamar Sebagai Penyiar

Kira-kira seminggu lalu, saya mengirimkan lamaran ke satu stasiun radio di kota ini. Stasiun radio tersebut membutuhkan pekerja sebagai penyiar. Sebelumnya, info mengenai lowongan ini saya dapat dari twitter. Di sana, syarat untuk melamar hanya mengirimkan cv, surat lamaran, dan contoh suara. Saya merasa tertarik akan lowongan itu. karena saya merasa tertarik, lalu saya mengirimkan lamaran ke radio tersebut lewat email. Hanya selang beberapa hari setelah surat lamaran tersebut saya kirim, saya mendapat telpon dari nomor asing. Saat saya mengangkat telepon, ternyata panggilan tersebut dari kantor radio. Saya merasa sedikit senang. Saya berpikir “wah, mereka menguhubungi saya, apakah mereka tertarik dengan jenis suara yang saya?”   Pada perbincangan tersebut, saya disuruh datang ke kantor utuk test tiga hari kedepan.  Di hari H saya pun berangkat, dengan sedikit grogi, karena saya tidak tahu apa-apa. Kira kira apa yang akan saya lakukan disana. Saya berfikir, apakah mereka aka

Janji Busuk

Sebenarnya saya tidak ingin menuliskan hal ini. Tapi ini salah satu keresahan saya yang saya rasa saya susah untuk menceritakannya kepada orang lain. Jadi saya memilih untuk menuliskannya saja. Saya berharap agar tulisan saya ini tidak dibaca oleh orang yang bersangkutan. Takutnya mereka tersinggung (tapi kalaupun mereka membacanya, mungkin mereka gak ngeh , kalau ini tentang mereka). Tapi sepertinya sih, mereka tidak akan membacanya karena aku rasa mereka tidak tahu kalau saya suka nge-blog. Saya punya beberapa teman yang pernah nge-PHP-in saya. Ntar dulu, sebenarnya PHP itu apa sih ? kalau kata-kata orang sih, singkatan dari Pemberi Haparan Palsu. Kalau dari sudut pandang saya sendiri, si tukang PHP adalah seseorang yang menjanjikan atau mengiming-imingi sesuatu lalu sengaja/tidak sengaja untuk  tidak menepatinya. Secara kasar sih, saya bisa bilang mereka yang suka nge-PHP-in adalah seorang penghianat. Terlalu kasar ? tapi ini tanggapan saya. Bebas dong ber-opini zaman sekaran

Aku rasa, aku udah gak baper lagi.

Ingatkan lelaki yang aku ceritakan sebelumnya. Lelaki yang aku temuai di satu organisasi. Lelaki yang baik, ramah, dan karena sesuatu hal aku jadi baper padanya. Terakhir aku bertemu dengannya beberapa hari yang lalu. aku melihat suatu hal yang berbeda darinya. Dia tidak seperti biasanya. Kita tidak banyak ngobrol. Dan benar, dia memang memiliki kepribadian baik kepada semua orang. Paling tidak, aku lega. Kemaren-kemaren aku sempat kepoin semua tentangnya untuk mencari tahu apakah dia punya pacar, yang dimana jika dia punya pacar mungkin itu bisa jadi alasan bagiku untuk tidak terlalu menoleh padanya lagi. Aku belum menemukan hasilnya. Tapi setidaknya, pertemuan kami terakhir aku melihat kerramahannya kepada seemua orang, khususnya perempuan dan sikapnya juga sepertinya berbeda padaku. Sedikit flat, tidak seramah biasanya. Ok, aku Cuma mau bilang makasih. Setidaknya aku tidak lagi merasa baper padanya karena udah ada alasan untuk gak baper. Berarti kedepannya bisa berjalan no

Semoga Baper ini Cepat Berakhir

Gak terasa, udah ± setahun aku mengenalnya. Kami dipertemukan pada sebuah komunitas. Pada awal-awal aku bergabung pada komunitas tersebut, aku merasa sangat canggung pada anak-anak yang sudah lebih dulu bergabung dan sangat sungkan pada para senior. Aku gak banyak bicara. Aku hanya akan datang jika itu sangat penting dan melibatkan diriku sendiri. Aku juga gak pernah gabung jika itu hanya kegiatan senang-senang. Pada saat aku berada diantara mereka, aku hanya memerhatikan apa yang sedang dibicarakan. Hanya sebatas mengumbar senyum kepada semua orang jika ketepatan kami saling melempar pandang. Pada semua anggota komunitas tersebut benar-benar masih terasa canggung kecuali pada beberapa orang. Dia salah satunya. Terhadapnya aku gak begitu canggung. Seingatku, dari awal aku bergabung dia tampak begitu baik dan ramah. Aku rasa kami lumayan banyak mengobrol dibanding dengan yang lain. Sebenarnya, aku juga gak seaktif angota lain di komunitas ini. Hanya saja, saat aku ikut bergabung

Apakah jalanan hanya untuk pengendara ?

Apakah jalanan disini memang sengaja di desain hanya untuk kendaraan ? saya adalah pejalan kaki ulung, kemana mana jalan kaki dan kalau perjalanannya jauh saya akan naik kendaraan umum. Saya perhatikan banyak sekali jalanan yang tidak dilengkapi dengan trotoar. Kalaupun ada trotoar,jarang sekali trotoar tersebut berfungsi sebagaimana harusnya yaitu sebagai wadah bagi pejalan kaki agar safety. Tapi kenyataannya tidak. Trotoarnya sudah beralih fungsi. Bisa saja digunakan sebagai lapak jualan pedangan kaki lima, kadang menjadi tempat parkir. Dan sering sekali toko-toko yang letakknya dipinggir jalan dan parkirannya tidak memadai. Mau tidak mau, pelanggannya harus memarkirkan kendaraannya hingga ke bibir jalan. Saya pernah menonton film luar, dimana pada film tersebut ada seseorang yang memarkirkan kendaraanya secara sembarang, saya rasa itu di pinggir jalan atau disekitaran trotoar. Saat itu juga dia harus bayar denda karena parkir sembarangan. Saya tidak tahu pasti ini adalah peratu

Falling love with stranger

Image
Pagi itu aku harus berangkat bekerja. Aku sedikit terburu-buru karena aku bangun sedikit kesiangan. Aku sudah stel alarm di jam 05.00 wib tapi aku malah bangun jam 06.05. mungkin karena semalaman aku nonton film dan tidurnya jam 1.00 pagi. Sebenarnya mataku masih ngantuk dan masih pengen tidur. Tapi kalau aku gak berangkat kerja, aku akan diomeli habis-habisan sama bosku dan gajiku tentunya akan dipotong. Aku langsung mandi dan siap-siap. Aku gak sarapan, aku hanya mengambil satu susu kotak berisi 250 ml dan aku masukin ke tas. Mungkin begitu sampai di office, aku bisa minum ini untuk mengganjal perut sementara. Aku ke garasi dan melihat ban motorku kemps. Oh my God, bagaimana mungkin ? apa yang salah dengan motor ini ? aku rasa kemaren sore masih baik-baik saja saat aku beli makan malam. Aku gak punya banyak waktu untuk menebak-nebak penyebab ban motorku kempes. Aku langsung berjalan menuju halte yang tidak terlalu jauh dari kosku. Hanya butuh waktu 10 menit. Tapi dalam waktu kep