Tidak Boleh Telat !
Tadi
siang saya berangkat kuliah pukul 10.50 karena jadwal kuliah saya untuk hari
ini pukul 11.00. biasanya saya berjalan kaki dari kos ke kampus sekitar 7-10
menit lamanya. Dosen yang mengajar matakuliah biasanya ini tidak akan menolerir
mahasiswa yang telat bak semenitpun, makanya saya berangkat lebih awal agar
nantinya tidak telat. Terlebih lagi seharusnya hari ini jadwal untuk UTS. Dan ending
dari hari ini, UTS tidak jadi karena dosennya tidak datang dan tidak ada kabar
sama sekali. Saya pribadi harus merasa apa ? senang karena tidak jadi ujian
atau sebaliknya malah merasa sedih karena di PHP ?
Kedua-duanya
!
Menurut
saya, ada satu hal yang sangat perlu dikoreksi dari bapak dosen ini. Yaitu
masalah waktu. Saya sudah tiga semester berturut-turut ikut kelas dia. Harusnya
sih cukup dua semester, tapi satu dari dua matakuliah yang dibawakan olehnya
saya dapat nilai E dan harus diulang. Pengennya sih, saya milih dosen lain tapi
peraturan kampus tidak mengizinkan memilih kelas sembarang. Mau tidak mau saya
harus masuk kelas bapak ini lagi dan saya lihat-lihat metode ajarnya tidak
berubah, persis 100%.
Tidak
boleh telat! itu adalah peraturan mutlak. Mungkin karena dia pernah stay di luar negeri dan melihat dan
ingin menerapkan budaya ‘tidak boleh telat’ di sini. Menurut saya itu sangat
positif dan saya sangat setuju, karena saya juga tipikal orang yang tidak suka
telat di semua moment. Tidak hanya sekali dua kali teman saya tidak diizinkan
masuk kelas karena mereka telat. biasanya yang telat juga tidak lebih dari 5
menit, karena sudah tau peraturan. Beberapa dari mereka ada yang berusaha memberikan
penjelasan penyebab ketelatan mereka, tapi benar-benar tidak ada kompromi dan
langsung di suruh keluar kelas.
Waw..salut
buat prinsip tidak boleh telatnya. Tapi saya tidak benar-benar salut padanya.
Kenapa ? logikanya, jika dia tidak memberi kompromi bagi mereka yang telat
walau hanya semenit, itu berarti dia sangat menghargai waktu. Tapi, seperti
hari ini dia tidak masuk kelas dan tidak ada pemberitahuan sama sekali. Ini
tidak hanya sekali, dalam semester ini (sekitar 3 bulan) saya rasa dia sudah
tidak masuk kelas lebih dari 4 kali dan tanpa pemberitahuan. Dalam satu kelas mahasiswa
sekitar 45 orang. Lalu waktu dari 45 orang ini menurut dia apa ?
Memang
sebelumnya ada perjanjian, jika dia terlambat 5 menit saja, berarti dia tidak
akan ada masuk kelas pada hari itu. tapi apakah dia pikir ini fair ? tidak semua mahasiswa tinggal
disekitar kampus yang dapat ditempuh kurang dari 10 menit. Banyak dari mereka
yang harus menghabiskan waktu lebih dari 30 menit perjalanan dari rumah ke
kampus. Semua mahasiswa berangkat dan menunggu setelah 5 menit, jika dosennya
tidak ada lalu pulang begitu saja ? saya rasa dia ini benar-benar tidak
menghargai kepentingan orang lain.
sumber : google |
Dia
masih muda, menurut saya dia masih berumur di awal 40an. Banyak dosen yang
lebih tua/senior di kampus. Kita juga sudah melihat banyak sekali tipikal
dosen. Bukan hanya dia satu-satunya dosen yang menerapkan aturan tidak boleh
telat, setidaknya dosen lain jika mereka tidak dapat mengajar di waktu tertentu
pasti ada pemberitahuan. Biasanya di mading, atau mengirimkan sms pada salah
satu mahasiswa. Saya rasa ini cukup efektif.
Apa
dia sangat menyepelekan mahasiswa. Walaupun kami hanya mahasiswa, bukan berarti
kami tidak punya kesibukan lain dan menghabiskan waktu untuk memastikan kalau
kau benar-benar tidak muncul juga hari ini. Puluhan mahasiswa sebenarnya kecewa
dengan sikap seperti ini. Tapi kami juga benar-benar lugu, karena tak satupun dari
kami yang pernah protes dengan perlakuan seperti ini.
Jika
kita berpendidikan/berilmu tinggi, saya rasa kita akan semakin menghargai semua
orang di setiap kalangan. Jika kita merasa waktu itu penting, berlalukan juga
itu terhadap orang lain, berarti waktu mereka juga penting.
Comments
Post a Comment