Mengenal Wimar Witolear tanpa harus berkenalan dengannya
Dulunya saya memang lumayan gemar
membaca. Khususnya membaca majalah, novel, dan komik. Tapi akhir-akhir ini
minat baca saya sudah sangat berkurang atau bahkan tidak memiliki minat baca
lagi akibat demam drakor alias drama korea. Taukan ? kalau drama korea merasuki
hampir seluruh pikiran anak muda termasuk saya. Saya menghabiskan banyak sekali
waktu untuk menonton drama korea, sampai saya tersadar bahwa saya harus
mengurangi menonton karena terakhir saat cek mata, minus mata saya bertambah
parah. Lalu saya main ke perpus untuk cari-cari novel, karena saya mau belajar
lagi mengembalikat minat baca saya.
Saat mutar-mutar perpus saya melihat
label rak buku yang bertuliskan biografi. Saya berpikir untuk membaca biografi
saja, karena sebelumnya memang belum pernah saya membaca buku yang berisi
biografi. Nah, saat saya memilih-milih buku yang ingin saya baca, saya tertarik
dengan buku yang berjudul “Wimar
Witolear : Hell, Yeah * Fira Basuki”. Jujur saya tidak tahu menahu apapun dari
buku ini dan tidak ada apapun yang tersirat dibenak saya saat membaca judulnya.
Saya hanya berfikir, sepertinya bukunya bagus dan apalagi covernya lumayan full
colour dibanding buku-buku serentetannya.
Mulailah saya membaca buku tersebut.
Baru saya membaca beberapa lembar buku tersebut, saya merasa “oww..how stupid I
am, kemana saya selama ini perginya ? kenapa saya tidak pernah tahu siapa sosok
yang sedang saya baca kisahnya ini ?” jujur , saya merasa malu pada diri
sendiri selama membaca buku yang berisi tentang siapa itu sosok Wimar Witoelar.
Saya berharap, hanya saya yang telat mengenal siapa dan seperti apa sosok
beliau. Buku ini diterbitkan tahun 2006 dan saya membacanya setelah 10 tahun
kemudian.
Setiap halaman dari buku ini
mengenalkan siapa itu pak WW (begitu inisial beliau dalam buku ini) dan banyak
sekali pelajaran yang bisa saya serap. Bahkan setelah saya membaca buku ini,
saya merasa mengenal beliau dan juga telah berteman dengan beliau. Saya rasa
juga ini karena sang penulis “Fira Basuki” bagaimana ini menuangkan setiap
kalimat sehingga membuat pembaca merasa dekat dengan tokoh utama dalam buku
ini.
Adapun hal-hal yang saya tahu dan
saya pelajari dari buku “Wimar Witolear : Hell, Yeah * Fira Basuki”. Sebagai
berikut :
1. Wimar
Witolear adalah seorang anak sulung dari lima bersaudara dan dianggap sebagai
anak yang terlahir dengan intelegensia yang tinggi oleh seisi rumahnya. (konon
beliau hobby sekali membaca, dan hobby membacanya itu sangat didukung oleh
orang tuanya dengan membelikan buku-buku bacaan. Bahkan saat perekonomian
mereka sedikit macet, sang ibundanya tetap mencarikan buku yang lebih murah
alias bekas. Ini bagus sekali dicontoh bagi para orang tua. jadikan anak-anakmu
menjadi melek dunia dengan
2.
Wimar
Witolear merupakan sosok yang fun, smart, gendut, keriting, jujur, cinta
keluarga, pria kocak, begitulah sosok beliau yang dilontarkan oleh anak, teman,
dan sahabat-sahabatnya.
3.
Wimar
Witolear memiliki banyak sekali teman, teman dari segala kalangan. Baik yang
muda, maupun yang seumuran. (ini perlu sekali dicontoh, karena memperbanyak
relasi itu sangat perlu.
4.
Wimar
Witoelar memperistri wanita asal Thailand (menurut saya ini menunjukkan cara
pandang yang terbuka. Karena menjalani hubungan dengan orang asing
5.
Wimar
Witoelar yang memiliki kesenangan berkomunikasi pernah menjadi pemandu acara
talk show perspektif Mei 1994-September 1995 sebelum akhirnya diberedel. Acara
ini dilator belakangi concern kemasyarakatan. Namun setelah pembredelan aca
itu, masih ada lanjutan acaranya baik itu di radio maupun di televise dengan
judul program yang berbeda tapi masih dengan tema yang sama. (sayangnya ditahun
itu saya masih bayi, jadi tidak pernah nonton acara ini. Rencananya, saya mau
cari di youtub untuk melihat seperti apa acara ini dulunya).
6.
Wimar
Witoelar pernah menjadi juru bicara presiden (oktober 200-Agustus 2001).
7.
Wimar
Witoelar yang merupakan bos InterMatrix dikenal sebagai sebagai bos yang tidak
sekedar bos. Tetapi juga sebagai sahabat bagi para karyawan. Bahkan ia
menganggap dirinya sebagai coach pada perusahaannya tersebut. (nah, ini juga
penting guys, jangan mentang-mentang jadi bos menjadikan kita
8.
Wimar
Witoelar dalam bukunya diceritakan merupakan sosok yang tepat waktu. (di zaman sekarang ini pasti agak susah
menemui orang yang tepat waktu. Padahal masih pada muda-muda dan gesit-gesit,
tetapi kenapa susah sekali berada di lokasi tepat waktu ?)
Masih banyak lagi pelajaran yang bisa
didapat dari pak WW melalui bukunya tersebut. So guys, lewat membaca benarlah
kata pepatah belajar dari pengalaman orang lain. karna kita benar-benar bisa
belajar dan mengenal sosok tertentu tanpa harus bertatap muka dan minta petuah
padanya.
Comments
Post a Comment