Itawon Class Ep.1
Park Saeroyi dan beberapa temannya sedang mendapat hukuman dari guru kelasnya. Hari itu menjadi hari terakhirnya di SMA Hangeung, Saeroyi harus pindah sekolah ke SMA Gwangjin karena ayahnya berpindah tugas ke kota Pajin.
Ayah Saeroyi adalah seorang karyawan di sebuah perusahaan dan sekaligus sebagai penanggungjawab untuk sebuah panti asuhan. Di panti tersebut, seorang gadis bernama oh Soo ra yang telah dia anggap sebagai putrinya sendiri dan berjanji akan mebiayainya selama masa kuliahnya.
Karena ayah saeroyi pindah tugas, terpaksa dia juga ikut pindah bersama ayahnya. Di sekolah barunya ia bertemu dengan Oh Soora. Sebenarnya ini bukan pertemuan pertama mereka, pertemuan pertama telah menumbuhkan kesan kurang enak, tapi nasib mempertemukan mereka dan guru menyuruh mereka duduk bersebelahan. Tidak ada pilihan.
Park saeroyi yang anak baru tidak terima dengan pembullyan itu. Dia berusaha melerai walaupun Oh Soora telah mengingatkan untuk tidak usah ikut campur. Saeroyi yang berusaha membela korban bully akhirnya berhadapan dengan sipembully. Sebuah pukulan keras mendarat di wajah sipembully.
Akhirnya saeroyi dipanggil ke ruang kepala sekolah. Tidak hanya itu, ayahnya juga dipanggil ke sekolah karena ulah saeroyi. Tidak disangka-sangka ternyata si pembully yang bernama Jang Geun Won adalah anak dari CEO Jang Dae-Hee yang tenyata adalah donatur sekolah tersebut sekaligus bos dari ayah Saeroyi. Sang ayah sudah minta maaf atas perbuatan anaknya, tetapi saeroyi sendiri menolak untuk minta maaf. Karena menurutnya ia tidak melakukan kesalahan.
Keputusan harus diambil. Saeroyi harus dikeluarkan dari sekolah, dan ayahnya juga mengundurkan diri dari perusahaan selama ini ia bekerja. Saeroyi merasa bersalah pada ayahnya, karena dihari pertama sudah membuat onar dan harus dikeluarkan dari sekolah. Tapi sang ayah justru menanggapinya dengan lelucon “itu berarti aku tidak harus beli seragam baru untukmu, ekeke”. Sang ayah juga bangga pada anak lelakinya yang memiliki prinsip. Malam itu, sang ayah dan anak minum bersama, sekaligus Park Saeroyi belajar cara minum pertama kalinya dari ayahnya.
Walaupun sudah tidak bersekolah di tempat yang sama lagi, namun saeyori dan soora memutuskan untuk saling berteman. Saeyori sepertinya menyukai soora (iyalah, cakep soalnya. Hoho). Saeroyi minta no HP dengan gaya-gaya kikuk gemes. (sa ae lu tong, dasar cow, gercep banget tiap ada celah. Kekeke)
Saeroyi dan ayahnya memutuskan untuk buka warung, memulai bisnis baru. Sang ayah pergi belanja ke pasar. Sepulangnya dari pasar, ehhh...terjadi kecelakaan. Sial memang tidak milih waktu. Sang ayah meninggal, dan Saeroyi yang malang harus menghadapi kenyataan ini.
Di duga bahwa penyebab kecelakaan tersebut adalah lelaki pirang anak bos sang ayah. Saeroyi pun berusaha balas dendam atas kematian ayahnya.Ia akhirnya menemukan si pirang di taman rumah sakit. Emosi langsung sampai ke ubun-ubun. Saeroyi dengan seluruh tenaganya menghantam si pirang, tanpa menghiraukan kata ampun dan maaf yang keluar dari mulut si pirang. Saeroyi mengambil batu gede dan ingin membunuh si pirang saat itu juga,...
Bersambung....
Ayah Saeroyi adalah seorang karyawan di sebuah perusahaan dan sekaligus sebagai penanggungjawab untuk sebuah panti asuhan. Di panti tersebut, seorang gadis bernama oh Soo ra yang telah dia anggap sebagai putrinya sendiri dan berjanji akan mebiayainya selama masa kuliahnya.
Karena ayah saeroyi pindah tugas, terpaksa dia juga ikut pindah bersama ayahnya. Di sekolah barunya ia bertemu dengan Oh Soora. Sebenarnya ini bukan pertemuan pertama mereka, pertemuan pertama telah menumbuhkan kesan kurang enak, tapi nasib mempertemukan mereka dan guru menyuruh mereka duduk bersebelahan. Tidak ada pilihan.
Di sela-sela pelajaran, seorang anak laki-laki berambut pirang tiba-tiba membuat onar kelas. Lelaki berambut pirang itu berbuat kasar pada anak laki-laki lainnya. Memukulnya, memakinya, menuang susu pada wajahnya. Si lelaki culun di bully habis-habisan tetapi semua kelas seolah tidak peduli apa yang terjadi. Bahkan guru pun tak menghiraukan kelakuan anak tersebut.
Park saeroyi yang anak baru tidak terima dengan pembullyan itu. Dia berusaha melerai walaupun Oh Soora telah mengingatkan untuk tidak usah ikut campur. Saeroyi yang berusaha membela korban bully akhirnya berhadapan dengan sipembully. Sebuah pukulan keras mendarat di wajah sipembully.
Akhirnya saeroyi dipanggil ke ruang kepala sekolah. Tidak hanya itu, ayahnya juga dipanggil ke sekolah karena ulah saeroyi. Tidak disangka-sangka ternyata si pembully yang bernama Jang Geun Won adalah anak dari CEO Jang Dae-Hee yang tenyata adalah donatur sekolah tersebut sekaligus bos dari ayah Saeroyi. Sang ayah sudah minta maaf atas perbuatan anaknya, tetapi saeroyi sendiri menolak untuk minta maaf. Karena menurutnya ia tidak melakukan kesalahan.
Keputusan harus diambil. Saeroyi harus dikeluarkan dari sekolah, dan ayahnya juga mengundurkan diri dari perusahaan selama ini ia bekerja. Saeroyi merasa bersalah pada ayahnya, karena dihari pertama sudah membuat onar dan harus dikeluarkan dari sekolah. Tapi sang ayah justru menanggapinya dengan lelucon “itu berarti aku tidak harus beli seragam baru untukmu, ekeke”. Sang ayah juga bangga pada anak lelakinya yang memiliki prinsip. Malam itu, sang ayah dan anak minum bersama, sekaligus Park Saeroyi belajar cara minum pertama kalinya dari ayahnya.
Walaupun sudah tidak bersekolah di tempat yang sama lagi, namun saeyori dan soora memutuskan untuk saling berteman. Saeyori sepertinya menyukai soora (iyalah, cakep soalnya. Hoho). Saeroyi minta no HP dengan gaya-gaya kikuk gemes. (sa ae lu tong, dasar cow, gercep banget tiap ada celah. Kekeke)
Saeroyi dan ayahnya memutuskan untuk buka warung, memulai bisnis baru. Sang ayah pergi belanja ke pasar. Sepulangnya dari pasar, ehhh...terjadi kecelakaan. Sial memang tidak milih waktu. Sang ayah meninggal, dan Saeroyi yang malang harus menghadapi kenyataan ini.
Di duga bahwa penyebab kecelakaan tersebut adalah lelaki pirang anak bos sang ayah. Saeroyi pun berusaha balas dendam atas kematian ayahnya.Ia akhirnya menemukan si pirang di taman rumah sakit. Emosi langsung sampai ke ubun-ubun. Saeroyi dengan seluruh tenaganya menghantam si pirang, tanpa menghiraukan kata ampun dan maaf yang keluar dari mulut si pirang. Saeroyi mengambil batu gede dan ingin membunuh si pirang saat itu juga,...
Bersambung....
Comments
Post a Comment