Lady in Waiting


Buku ini bukanlah tentang bagaimana menemukan pria yang tepat, tetapi tentang bagaimana menjalani hari-hari lajang dengan berkualitas. Terlepas menikah atau tidak, masa penantian harus diisi dengan 10 kualitas yang ditemukan dari kitab Rut. Berikut ringkasan dari 10 bab buku lady in waiting.

Bab 1. Wanita dengan penyerahan tanpa ragu.

Pernahkah Anda mengasumsikan bahwa pemenuhan terbesarmu akan di dapat dalam pernikahan? Pernahkan Anda secara pribadi berpendapat bahwa wanita-wanita yang terpuaskan hanyalah mereka yang menikah? Terlalu banyak wanita Kristen berpikir bahwa kerinduan terdalam haati mereka hanyalah mengenai cinta, pernikahan dan menjadi seorang ibu. Apakah Anda yakin bahwa dengan memiliki pria yang tepat segala kesedihan akan sirna?

Gary Chapman pernah berkomenar, “sungguh berbahagialah orang-orang yang menikah atau tidak, yang telah menemukan bahwa sukacita tidak didapat dalam pernikahan tetapi dalam suatu hubungan yang benar dengan Allah”. Seorang profesor wanita juga menyampaikan nasihat ibunya yang selalu ia ingat, “tidak ada seorang pun, sekalipun itu adalah pria yang akan Anda nikahi suatu hari nanti, yang dapat membuatmu bahagia-hanya Yesus yang dapat membatmu bahagia.” Elisabeth Elliot juga menuliskan dalam bukunya, “ pernikahan mengajar kita bahwa persahabatan manusia yang paling intim sekalipun tidak dapat memuaskan bagian-bagian terdalam hati kita. Hati kita merasa kesepian ‘sampai beristirahat di dalam Dia”. Elisabeth telah menikah tiga kali, dari pengalamannya, ia belajar bahwa pernikahan tidak membuatnya utuh. Yesuslah yang membuat seseorang utuh.

Rut juga melakukan hal yang sama, Rut meyerahkan dirinya pada Allah tanpa ragu. Rut yang seorang janda memutuskan untuk mengikut Naomi mertuanya dan percaya penuh pada Allah Israel. Rut meninggalkan bangsanya, negaranya, dan allah-allahnya. Mungkin Anda seperti Rut, membutuhkan jarak antara dirimu dan mereka yang tidak memberikan dampak apa-apa dari segi rohani. Teman-teman terbaikmu haruslah mereka yang menyemangatimu dalam komitmen pada Yesus.

Menjadi wanita dalam penantian dimulai dengan penyerahan tanpa ragu kepada Yesus. Kekuatan dan kedisiplinan yang diperlukan untuk menjadi wanita yang rajin, beriman, baik, penuh pengabdian, murni, aman, puas, penuh keyakinan dan sabar ditemukan dalam relasi dengan mempelai surgawimu dengan cara yang radikal.


Bab 2. Wanita yang rajin

Waktu yang tepat untuk memanfaatkan setiap kesempatan adalah masa lajang Anda. Wanita lajang dapat terlibat dalam pekerjaan Tuhan pada suatu tingkat yang tidak dapat dicapai oleh wanita yang telah menikah karena tanggung jawab dan gangguan yang dihadapi sebagai istri dan ibu. Rasanya tidak ada waktu yang lebi baik melayani Yesus selain masa lajang ini. Daripada menghabiskan waktu yang berharga berfantaasi tentang seorang kekasih duniawi, ambillah manfaat waktu luangmu setiap hari untuk melayani Tuhan.

Rut adalah seorang wanita yang rajin. Ia mengumpulkan gandum di ladang, dan ia rela menggunakan hidupnya untuk mengerjakan dengan rajin apapun yang Tuhan ingin ia lakukan. Saat Rut mengerjakan apa yang dapat ia kerjakan, Allah mengirimkan seorang pria untuk melindungi dan menyediakan kebutuhannya.


Bab 3. Wanita yang beriman.

Apakah Anda panik karena tinggal di salah satu daerah yang langka kaum prianya? Apakah Anda memiliki rencana untuk pindah ke daerah yang jumlah prianya lebih banyak?

Jika Tuhan ingin memberimu seorang pria, Ia tidak memerlukan usaha pandaimu membuat “perjumpaan tak direncanakan”. Anda mungkin bertanya-tanya, “bagaimanakah aku dapat menjadi seorang beriman, saat jauh d lubuk hati aku merasa begitu tidak yakin Allah akan mengirimkannya? Bagaimana jika aku telah beriman kepada Allah dan akhirnya berumur 98 serta tidak menikah?” Ada banyak pikiran-pikiran kuatir yang akan menghantui yang didasarkan rasa takut. Anda harus memiliki mata iman. Iman tidak tidak menghilangkan pertanyaan-pertanyaan, tetapi iman tahu kemana membawa pertanyaan-pertanyaan tersebut.

Roma 10:17 mengatakan, “Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus”. Seorang wanita beriman haruslah fokus menjalani hubungan dengan Mempelai Pria Surgawinya.


Bab 4. Wanita yang penuh kebajikan

Banyak wanita lajang memandang dirinya sebagai kulit tiram buruk rupa di pantai-pantai kehidupan, tertimpa pencobaan-pencobaan dan masalah-masalah yang muncul karena tidak menikah. Lebih buruknya lagi, mereka membandingkan eksterior mereka yang keras dengan semua kerang indah di sekitar mereka. Mereka bertanya-tanya bagaimana mungkin akan ada pria memberi perhatian pada mereka.

Bagaimanapun rupamu, di bagian dalam jauh lebih penting daripada rupamu di bagian luar. Ingat kembali kisah Rut, apakah yang memampukan Rut menangkap perhatian Boas? Apakah rambutnya yang sangat indah atau matanya yang menawan? Tidak! Boas tertarik pada kebajikan dan karakter yang dinyatakan dalam kehidupan Rut.

Selain Rut, Ribka juga memiliki karakter yang saleh. Ribka bekerja sepenuh waktu untuk menggembalakan domba ayahnya. Ia juga seorang wanita yang berinisiatif dan melayani tanpa diminta. Jika Ribka tidak memiliki karakter Ilahi, apakah Ishak akan tertarik padanya? Mungkin, untuk sementara waktu. Namun dalam pernikahan, pria dan wanita yang asli akan muncul. Itu dapat menjadi pengalaman yang mengagumkan atau mengerikan.

Dunia meyakinkan banyak orang bahwa satu-satunya cara untuk mendapatkan pria adalah lewat sebuah tubuh yang indah. Tetapi kunci keindahan yang sesungguhnya tertulis dalam 1 Petrus 3:4: “Tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah.”

Ada banyak wanita yang takut jerawat, keriput, paha yang menggelambir dan garis-garis halus di sekeliling mata, tetapi sedikit wanita yang benar-benar takut akan Tuhan. Seorang wanita yang penuh kebajikan adalah sesuatu yang tidak dapat ditolak oleh pria yang saleh.

(Untuk sementara saya hanya meringkas bab 1-4. Lain kali jika ada waktu luang, akan saya lanjutkan bab yang tersisa. Bukunya recomended untuk dibaca. Ada banyak pengalaman dan pembelajaran di dalamnya. Sehingga bagi para wanita yang sedang dalam masa penantian tidak salah menggunakan/menghabiskan waktu dengan sia-sia)

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Contoh Jaringan Kerja

Metode Jalur Kritis

Pengalengan Maret 2022