Sesaat .



Tak pernah kurencanakan dan tak pernah terbersit sedikit pun dikepalaku bakal bisa bertemu dan kenal dekat dengan lelaki seperti dia. Dia lelaki yang sempurna. Aku rasa, siapapun yang akan bersanding dengannya pastilah kelak ia bahagia seumur hidupnya. Apa kamu penasaran dan ingin tahu bagaimana kami bisa berteman? Baiklah, aku akan memulai dari awal. 

Saat itu, dikampusku sedang mengadakan open recrutmen panitia dalam kegiatan kampus. Aku tidak begitu tertarik untuk mendaftar sebagai panitia. Karena aku bukan tipe orang yang suka pada organisasi atau semua yang bersifat rame dan semacamnya. Aku jauh lebih senang jika aku berdiam diri sediri di kos ditemani oleh laptop ataupun tv, atau aku akan menghabiskan waktuku berjam-jam untuk membaca novel. Menyedihkan sekali bukan ? aku jarang main keluar seperti teman-teman lainnya. Dan aku tak terlalu dekat dengan orang-orang lain. pokoknya aku lebih nyaman dikos daripada dikampus atau sekedar keluar kos bareng teman. Mungkin ini yang menyebabkan aku gak punya banyak teman. Tapi aku gak terlalu mempermasalahkannya. Toh aku bisa membunuh rasa sepiku dengan teman-teman setiaku yang telah aku sebutkan tadi.  Lagian teman-teman kosku sudah cukup menghibur kok jika aku pengen sedikit refresing.


Maaf-maaf, aku jadi ngelanturkan ? maksud memeluk gunung apadaya tangan tak sampai, lohh,,ngaur lagi kan ?ok lah..ini serius. Back. Dengan bujukan temanku untuk mendaftar menjadi panitia di suatu keacaraan dikampus, akhirnya akupun luluh. Awalnya aku ragu. Bahkan di rapat perdana, aku hampir mengundurkan diri alias aku gak mau menghadiri rapat. Dengan iming-iming menambah teman dan menambah pengalaman, akupun beranjak dari rasa ragu untuk mencoba bergabung dengan orang banyak. Ternyata aku masuk menjadi salah satu tim dalam kepanitiaan itu. Tak satu pun yang aku kenal orang-orang dalam timku, padahal mereka semua satu fakultasku. Hari itu aku tak terlalu memperhatikannya.

Rapat selanjutnya aku datang, dan tak ada yang special. Setiap rapat aku selalu duduk dibagian paling belakang dan aku juga tidak dengar seluruh laporan dari setiap coordinator per tim. Beberapa kali aku bolos rapat. Hingga tiba rapat kesekian, aku mulai melihat nya. Ternyata dia cowok yang manis, dia itu ketua timku. Ada hari dimana kami menjadi partner dalam menjalankan tugas tim kami.
Mau tau hari pertamaku menjalankan tugas kami sebagai panitia ?hari itu aku emang lagi bawa laptop. Dia yang dari tadi udah lebih dulu ada di sana aku samperin dengan raut biasa. Karena dia adalah ketua tim dan kakak angkatan juga. Sengaja aku langsung buka laptop tanpa ngomong dengannya. “ngerjain tugas ya?”itu pertanyaan yang dia lontarkan pertama kali. aku pun jawab, kalau aku hanya sekedar ngetik karena aku suka nulis. Dari situ pembicaraan menjadi panjang kali lebar sama dengan luas. Ternyata dia sosok yang hangat. Aku suka caranya, bisa membawa suasana menjadi cair. Aku banyak tertawa dengannya, padahal sebelumnya aku tak pernah saling ngobrol dengannya. Ada rasa nyaman disampingnya. 

Sejak itu aku mulai rajin rapat. Dia semakin terlihat gagah dimataku. Semangatku selalu berapi-api setiap setelah melihatnya. Kebiasaanku setiap malam ialah tidur jam delapan atau jam Sembilan. Setiap hari rabu atau kamis, kami ada rapat dari jam tujuh sampai jam Sembilan. Dan sehabis rapat, aku pasti masih bugar paling tidak sampai jam sebelas. Ohh dia sungguh berpengaruh bagiku. Seiring berjalannya waktu, semakin dia perfect dimataku. 

Aku pun mulai kepo dengannya, aku selalu periksa fb nya setiap beberapa menit sekali. Semua koleksi fotonya aku buka. Dan aku mulai ngerasa, kalau ini seharusnya tak usah berlanjut. Tak ada gunanya mengaguminya. Ia sudah hampir tamat, dan aku rasa ini akan sia-sia. Tinggal beberapa kali lagi rapat menuju hari H acara, aku hanya bisa memanfaatkan waktu itu. aku rasa memang cukup hanya sampai disini saja rasa kagumku padanya. Lagian mana mungkin dia belum punya pacar. Kurasakan hatiku mulai retak dan semakin retak. Terimakasih buat temanku yang mengajakku gabung dalam kepanitiaan acara ini, terimakasih juga buat dia karena pernah bisa mengenalnya, bisa melihatnya sudah cukup baik dan ngobrol berkali-kali itu sudah sangat luar biasa bagiku.

NB : beberapa hari sebelum hari H, mulai ilfeel dan setelah hari H semakin ilfeel. Kejadian ini sudah berlalu puluhan hari sebelum di post.

Comments

Popular posts from this blog

Contoh Jaringan Kerja

Pengalengan Maret 2022

Metode Jalur Kritis