Manfaat Televisi Beralih ?

sumber : google
Kalau dipikir-pikir sih, emang ia. Coba kamu pantengin layar berbentuk persegi itu. layar yang selalu hidup 24 jam nonstop. Layar yang berukuran kecil hingga gede, layar yang jadi favourite semua insane dari anak-anak hingga tua, apalagi kalau bukan televise. Layar yang selalu menyuguhkan hal-hal menarik untuk dlihat tapi tak terlalu bermanfaat.

Kok gitu ? bukankah tipi itu sangat bermanfaat ?
 Hehh(terlihat sinis)..apa manfaatnya?
ya banyak, banyak sekali. Saya jadi update atas semua kejadian..
maksudmu? Update dari segi apa ?

ya banyak .. kita jadi tau siapa aja artis yang baru saja cerai, siapa saja artis yang kawin lagi, siapa saja artis yang lagi jalan-jalan ke luar negri, dan banyak lagi deh…
hahah..katamu itu bermanfaat ?

aduh bro..liat dari sisi positipnya aja. Tak usah terlalu menyusahkan diri lah dengan terlalu memikirkan semua hal. Hidup ini udah susah. Kenapa hal-hal yang bisa dijadikan hiburan pun kau tak bisa menerimanya.
Bukan masalah hidup ini susah atau senang. Bukan juga masalah hiburan atau bukan. Tapi apakah yang setiap hari disuguhkan itu bermanfaat atau tidak? Kau juga pasti tahu itu. bola mata yang tak lebih besar dari kelereng ini adalah awal dari segalanya. Tak pandang usia, jenis kelamin, profesi atau apapun itu. bola mata ini tak pernah puas mengkonsumsi hal-hal menarik.

Ha..kamu tahu itu. mata ini butuh hal-hal yang menarik. Jadi apa salahnya ?

Menarik tapi tak bermanfaat. Itulah yang terkadang mengecoh cara kita mempersepsikan sesuatu. Kau lihat itu, bahkan anak yang belum melek saja sudah dipaksa menonton tipi. Anak-anak ingusan itu bahkan hampir tak pernah menginjakkan kakinya ditanah dan baju mereka kotor karena bermain dengan teman-teman tetangga. Sepanjang hari mereka duduk manis di depan layar tak bernurani itu.

Kamu kok malah jadi ngaur ? apa kamu punya dendam kesumat yang belum terbalaskan padanya ? sampai kau sebegitu kejamnya pada benda yang di idolakan di seluruh jagat ini.

Kau pikirkan aja sendiri. Kenapa setiap hari, setiap waktu aku hanya melihat sosok-sosok penggerogot tanah air yang wajahnya terpampang disana. Aku tak butuh mereka menghiasi layar yang seharusnya bisa jadi jendela dunia setelah bola mata dan buku.
Bukankah itu penting buatmu ? kau tak perlu susah payah untuk mengenali orang-orang yang mengkhianati negrimu.

Aku tak butuh itu. tanpa di ekspose di tipi, aku sudah mengenali semua komplotan mereka. Mereka punya bau yang khas. Bau yang membuat hidungku terasa perih. Walau jaraknya ribuan meter. Mereka tak perlu masuk pada layar dengan frame persegi itu. karena beberapa dari mereka justru bangga di ekspose dan mereka akan belajar menyebar senyum terbaik mereka saat kamera mengarah pada wajah mereka yang tebal itu. maap, aku terlalu bersemangat.

Ok..aku siap mendengar lanjutannya.

Bahkan kemaren sore aku kelabakan memberi penjelasan pada anakku yang masih SD. Ia dengan gembiranya menceritakan padaku tentang pahlawan-pahlawan yang dulu membela nusantara ini. Ia bilang kalau ia ingin menjadi sama seperti mereka yang punya keberanian besar. Tapi ia ingin sekali melihat wajah para pahlawan pemberani itu. ia ingin melihatnya di tipi. Ratusan kali aku ganti chanel untuk mencari wajah para pejuang kebenaran itu. tak satupun dari wajah-wajah itu yang aku cari. Aku pun memutuskan untuk memuseumkan benda yang tak terlalu bermanfaat bagiku itu.

Kapan kau akan memungutnya kembali ?
Sampai segala sesuatu yang hidup didalamnya dapat membuatku mengangguk-anggukkan kepala dan merasa itu sangat bermanfaat bagiku dan bagi orang banyak, khususnya buat anak-anak generasi penerus pembangun nusantara ini.

Aku setuju denganmu. Aku mulai berfikir, apakah selama ini aku hanya buang-buang waktu saja mengikuti perkembangan artis yang tak pernah memberiku uang bak sepeser pun. apa aku juga harus memuseumkan layar kesayanganku itu? aku rasa aku harus melakukannya sekarang juga, sebelum ia menjadi sangat bermanfaat bagiku.


Comments

Popular posts from this blog

Contoh Jaringan Kerja

Pengalengan Maret 2022

Metode Jalur Kritis