tertinggal sepotong hati
Kini aku dan Bolang duduk saling berhadapan. Mungkin kalau kalian ada disana, kalian akan melihat jelas wajah tomatku. Tak bisa dihitung bahagiaku. Sengaja kukenakan gaun selutut berwarna putih mengkilap untuk membalut tubuh rampingku agar terlihat sempurna di mata Bolang. Sudah dua bulan terakhir kami tidak dinner bareng, maklum kami super sibuk dengan tugas kantor kami masing – masing. Selepas dinner, hal yang tak kuduga dari awal. Ini bukan dinner perfect seperti yang kuharapkan. Ini adalah dinner yang membawaku ke lautan broken heart yang mungkin membuat akan hidupku terasa masam. Tanpa bertanya, Bolang sematkan sebuah cincin itu di jari manisku yang dia keluarkan dari sebuah kotak kecil berwarna hitam. Bolang mengangkat lembut daguku. Dia tatap wajahku lamt - lamat. “Mel..aku tahu kau mencintaiku. Sangaat mencintaiku. Kau wanita yang baik, cantik, juga setia. Tapi maafkan aku Mel. Ada wanita lain yang telah membawa lari separuh hatiku. Aku gak bisa menjalani hidup...